Wednesday, February 18, 2009

Tipu Daya

Puisiku yang ke 136


Puisi ini terinspirasi dari pengalaman pribadi ...

Aku buat waktu mata kulaih listening , hehehe ...


"Tipu Daya "

Kembali bersama mimpi buruk
Tak meredakan semua amarah
Menyalahkan kebenaran yang terungkap

Ungkap dari segala yang terkubur
Mati suri bersama kesalahan

Logika tak bermain
Egois yang berperan
berperan bersama kemewahan

Menyakiti hak yang seharusnya terlihat,
terlihat bersama cahaya
bukan angan maupun imajinasi
Semua nyata,
nyata bersama orang-orang sekitar

Kata hanya sebuah omong kosong,
kosong bersama moral,
moral yang terbungkus bersama tipu daya..



By : Sesaria

Wednesday, February 11, 2009

Silent

puisi ku yang ke 135


Puisi ini terinspirasi dari pengalaman sendiri ...

Puisi ini aku buat Sun, 8th February 2009


Silent

Mendayu diri ke tepian
Mencari hati yang terabaikan,
terabaikan dalam peluang sempurna
Bukan iri, bukan dengki
Melainkan segala yang terlihat indah,
menggoda diri untuk tetap melengkapi

Air mata membasahi segala kemarau berkepanjangan
Galau menghadapi rintangan di pelupuk mata
Tak hanya diam,
tetapi tetap tak bergerak,
bergerak karena tergerakkan oleh hati yang meluluh

Mencairkan masalah dalam gelap mata,
seolah tak mengenal,
mengenal siapa yang ada di sisinya

Membiarkan diri lari,
lari dari luapan air mata

Terjebak saat banjir,
banjir menggenangi hati seorang duka,
duka di tinggalkan suka dan cita
Suka, pergi berkelana
Dan cita, mealyang entah kemana
Tapi, ia tetap diam dalam ketidak pahamannya


By : Sesaria

Dalam Hati

puisi ku yang ke 134


Puisi ini juga atas permintaan teman dekat ku juga ...

Aku harap dia bisa menemukan cinta sejatinya, hahaahaha ...

Ciayou!! Prenndzzz.... hehehe


Dalam Hati

Menatap keindahan,
indah manis senyum bibirmu
Ku pandangi dirimu dari kejauhan
Meraih semua mimpi tentang bayang paras cantikmu

Katanya kau baru saja datang,
datang bersama bintang malam
yang menyinari dirimu

Menyapa,
menyapa dirimu dalam anganku,
anganku yang penuh kejutan bersamamu

Ingin ku petik mawar merah,
di dalam hatiku,
hatiku yang menginginkanmu
Semua seolah telaj ku jalani
Tersadar dirimu hanyut,
hanyut bersama mimpi dalam hatiku..



By : Sesaria

Tetap Disini

puisi ku yang ke 133


Puisi ini atas permintaan seorang teman dekat yang curhat...

Aku harap dia selalu senang ...

Puisi ini aku buat Thu, 5th Febuary 2009


Tetap Disini

Hidup ini ku biarkan mengalir,
mengalir bersama asa yang tak pasti

Ku benamkan diri,
dari orang-orang yang terkasih
Mengikuti jalur yang tak dapat ku tepis
Semua di luar batas,
batas dari segala kemampuan
tawa, canda, marah, senang , sedih
terkumpul pada satu wadah
Terangkum bersama makna yang memikat hati
Tak ku biarkan,
satu per satu hilang dalam sekejap

Rindu akan kenangan,
kenangan yang tak dapat ku raih
Meraih segala,
segala yang seharusnya dapat ku raih

Mata memandang,
memandang dari segala arah,
berbagi arah hanya menunjuk,
menunjukkan satu yang terbaik
Bukan paksaan,
melainkan hal yang harus dilakukan

Aku hanya diam membisu,
bisu dalam ketidakmauan
Aku akan tetap disini,
disini bersama orang-orang yang terkasihi




By : Sesaria


Waktu yang Tersisa

puisi ku yang ke 132


Puisi ini terinspirasi dari diriku sendiri... dan mengalir begitu aja, hehehe...

Puisi ini aku buat Wed,4th February 2009


Waktu yang Tersisa

Ku gali hatiku
hatiku hingga dalam
Disana terlihat lubang yang sangat besar
besar dipenuhi darah yang mengalir deras

Luka itu begitu dalam,
dalam sehingga sulit ditelusuri
Tak ada cahaya yang menerangi dalam lubang itu
Itu pun harus bermandikan darah,
darah yang menetes dari lubang

Semakin dalam lubang diterlusuri,
semakin jelas sobekkan yang menyayat dinding

Banyak coretan kata,
kata yang tak terurai jelas dalam makna,
makna yang ku rasa begitu dalam

Terdengar suara rintihan hati
hati yang tersakiti
Seolah hanya bayangan semu,
semu yang tak dapat ku jemu
Jenuh,
jenuh karena tak dapat terobati begitu mudah

Lubang itu semakin besar dan dalam
tak mudah diri keluar
Terjebak dalam genangan darah,
darah yan gterus mengalir

Dan lubang itu,
lubang itu memuntahkan darah,
darah yang tak dapat di bendung lagi
Semua tinggal menunggu waktu yang tersisa
Waktu untuk melakukan hal-hal,
hal-hal yang seharusnya dapat dilakukan




By :
Sesaria




Tuesday, February 10, 2009

Menunggumu

puisi ku yang ke 131


Puisi ini, terinspirasi dari pengalaman pribadi ...

Menunggu seseorang di sebrang sana ... hahahaha

Aku buat puisi ini pada Wed, 4th Feb '09

Menunggumu

Katanya pelangi pagi ini,
akan menerangi jiwaku
Tapi, sampai saat ini,
tak ku lihat dirinya di sini
Dia berjanji akan menyambutku,
menyambutku pagi ini,
dengan sejuta warna di tubuhnya

Ku beranikan diri bertanya,
bertanya pada awan gulita
di seberang sana

Katanya pelangi sedang mandi,
bermandikan bintang malam bersama komet
melintasi jagat raya
Hatiku sedih,
sedih karena pelangi,
ia tak menepati janjinya

Lalu aku terus berjalan,
berjalan menelusuri jalan setapak
Disana aku bertemu bunga,
bunga sedang membersihkan diri,
diri dari terpaan angin kencang
bergulat bersama rerumputan,
rerumputan bernyanyi suka cita

Lalu ku sapa bunga
Bertanya dalam kebimbangan
Ku tanya padanya

Bunga hanya tersenyum simpul,
katanya bersabarlah
pelangi tak mungkin mengkhianatimu
Aku pun kembali tersenyum

Aku terus berjalan,
dan tiba-tiba
Ku lihat awan pergi
Awan telah selesai membuang limbah langit
Tak lama ku dengar teriakan pelangi
teriakkan keceriaan pelangi
bersamaan dengan dirinya yang cemerlang
dirinya yang membawa sejuta warna tubuhnya

Kini jiwaku bersama,
bersama keceriaan,
kehangatan diri,
diri dari sang pelangi,
pelangi yang telah menepati janjinya


By : Sesaria



Sunday, February 1, 2009

The Best

Puisi ini aku buat pada tanggal 2 februari 2009 ... Entahlah, puisi ini mengalir begitu aja .. hehehe

The Best

Selalu berusaha menjadi yang terbaik

terbaik dari segala yang paling terbaik

Menjelma diri rupawan

Tersenyum dalam bayang semu

Semu dari segala semu

Menghadirkan diri

melawan keresahan diri

diri yang penuh tak daya

daya dalam segala muslihat

Terbang bersama kegundahan hati

hati yang tersayat setiap kata terucap

terucap tak aturan

aturan dalam diri penuh kebimbangan

bersama asa dan tak berkesinambungan

Bila kaulihat matahari

tersenyum lebar hanya pada saatnya

menyinarkan diri seolah dia yang terbaik

terbaik dari segala yang terbaik

menjadi bahan bakar yang sempurna

Dan saat kau lihat bintang

menerangi malam yang tak sempurna

menjadikan malam yang terbaik

terbaik dari segala yang terbaik

mencoba menghadiahkan hati nan luka

Semua seolah menjadi sempurna

saat semua telah menjadi yang terbaik

terbaik dalam segala hal

mampu memecahkan sgeala persoalan

persoalan yang membabi buta

buta bersama yang sempurna



By : Sesaria