Monday, December 28, 2009

I’m Afraid ( Miss you, mom)

Puisi ku yang ke 142


Sun,10 May 2009

I’m Afraid ( Miss you, mom)


Aku tidak akan memulai,
Memulai sebelum orang lain memulai

Ku pendam segala keresahan hati,
Hati yang terus tersakiti

Aku terlahir bersama ketenangan jiwa
Tumbuh bersama hilangnya akar cinta

Ku rajut mimpi dalam benang kusut
Ku jalani dalam ancaman jiwa
Mencari jalan yang dapat ku tempuh

Takut selalu mengecam diri
Emosi yang naik turun
Mencari jati diri sebenarnya

Lari bersama desahan angin mematikan
Meleburkan asa diri,
Diri dalam gulungan ombak

Cemas kata yang tepat
Dalam mimpi burukku
Buruk bersama rasa yang terparti

Kakiku melangkah berat
Berat bersama beban pundakku
Ku basuh keringatku
Bersama air mata dalam gelapku

Katanya akar cinta menginginkanku
dengan mudahnya dia pergi,
pergi tinggalkanku dan dunia ini
aku rindu belai kasihnya
saat aku terlahir di dunia ini

Saturday, April 11, 2009

Lost

Puisiku yang ke 140


Thu, 9 april 2009


"Lost"


Terjebak bersama puing2 kehidupan masa lalu
Memilih jalan diantaranya
Mendapati diri dalam kesepian terkunci bersamanya

Memutar kembali kisah dalam bayang semu
Bersama dinginnya malam
Tak menemukannya pada tempatnya

Menghilang bersama waktu,
waktu begitu cepat memutar otak dalam diri

Semua terasa terasingkan
Semua seolah kembali ke awal

Terkadang diri mendengar bisik hati lain
Hati yang melarang untuk berbuat sesuatu yang lain

Tetap pada diri
Memalingkan yang terdengar hanya sekejap

Kekhawatiran yang selalu membayangi diri,
Diri teringat akan peristiwa itu
Peristiwa di malam yang sunyi dan dingin
Menyerang jiwa dalam ketakutan,
Ketakutan akan hilangnya hati yang telah menyatu




NB : Puisi ini terinspirasi dari pengalaman pribadi ...
Teringat akan seseorang yang udah tak ada di dunia ini ...





By : Sesaria

Never Change

Puisiku yang ke 139

Thu, 9 april 2009

"Never Change"


Angin menyambut dinginnya malam
Bintang tak nampak malam ini
Seolah semua telah pergi,
Pergi bersama kebahagiaan tersembunyi

Menepikan diri ke dalam mimpi buruk
Menghanyutkan rindu bersama amarah diri
Hati tenggelam ke dasar lautan
Menenggelamkan semua mimpi indah

Kapal tetap berlayar,
Berlayar bersama pelampung di dalamnya
Menuju arah kebahagiaan
Ikan nampak berenang riang
Meloncat kian kemari
Tak ada kesedihan yang melanda

Arus mengalir dengan kencangnya
Kapal tetap pada posisinya
Tak hanyut
Melainkan tetap kokoh,
kokoh bersama layarnya


NB : Puisi ini atas permintaan sahabat ku. Yg menceritakan tentang seseorang yang sangat ia sayangi namun telah menyakiti hati nya ...


By :
Sesaria

Sebuah Makna Kosong

Puisiku yang ke 138


Wed, 8th april 2009


"Sebuah Makna Kosong"



Berenang dari waktu ke waktu
Bersama mu yang penuh makna

Kau melihatku seperti angin lewat
Tak menyapa, melainkan acuh

Kemudian tersayat akan kata yang terucap
Membuka lubang hati ku kembali
Tergenang bersama mimpi burukku

Aku hanya ingin memiliki makna yang berarti
Bukan sebuah makna kosong,
kosong keluar dari pisau tajam yang menusuk

Kau hanyalah sebuah titik dari sisi terang ku
Namun aku tersadar, kau bukan segalanya

Akan ku tata kembali hati yang kini tergenang,
tergenang bersama air dari luapan amarahku

Kan ku tatap hari esok menuju secercah kebahagiaan,
kebahagiaan tanpa bayang indah wajahmu

Ingin ku terbang bersama burung ke arah menuju matahri
Mancari makna yang berarti
Mencari hidup yang lebih baik



NB : Puisi ini terinsprasi dari sahabat ku. Tntang laki2 yang di sakiti oleh seorang perempuan...

Friday, March 6, 2009

Here

puisi ku yang 137


Puisi ini aku buat waktu di kampus , saat aku sedang menunggu dosen pa ku ...
Terinspirasi begitu saja ...
Tepat pada tanggal Wed, 4th March 2009


Here

Menunggu jiwa dalam bayang semu
Tak nampak hati dalam belenggu
Terikat akan yang tak pasti

Memutarkan diri tanpa arah
Kosong bersama kesunyian
Tak memanfaatkan waktu terabaikan

Mencari peluang di setiap deret aritmatika
Tak ada kejelasan yang terlihat
Pudar bersama kegelapa menyertai
Tersakiti hal yang takbermakna

Mimpi tak hanya kosong,
kosong bersama bualan ternoda
Sakit untuk di caci,
caci dalam kedamaian terusik

Janji luput dari mulut yang berbicara,
berbicara bersama angin yang melintas
seolah tak ada kata yang pasti
melainkan senyum yang menyakitkan


By : Sesaria



Wednesday, February 18, 2009

Tipu Daya

Puisiku yang ke 136


Puisi ini terinspirasi dari pengalaman pribadi ...

Aku buat waktu mata kulaih listening , hehehe ...


"Tipu Daya "

Kembali bersama mimpi buruk
Tak meredakan semua amarah
Menyalahkan kebenaran yang terungkap

Ungkap dari segala yang terkubur
Mati suri bersama kesalahan

Logika tak bermain
Egois yang berperan
berperan bersama kemewahan

Menyakiti hak yang seharusnya terlihat,
terlihat bersama cahaya
bukan angan maupun imajinasi
Semua nyata,
nyata bersama orang-orang sekitar

Kata hanya sebuah omong kosong,
kosong bersama moral,
moral yang terbungkus bersama tipu daya..



By : Sesaria

Wednesday, February 11, 2009

Silent

puisi ku yang ke 135


Puisi ini terinspirasi dari pengalaman sendiri ...

Puisi ini aku buat Sun, 8th February 2009


Silent

Mendayu diri ke tepian
Mencari hati yang terabaikan,
terabaikan dalam peluang sempurna
Bukan iri, bukan dengki
Melainkan segala yang terlihat indah,
menggoda diri untuk tetap melengkapi

Air mata membasahi segala kemarau berkepanjangan
Galau menghadapi rintangan di pelupuk mata
Tak hanya diam,
tetapi tetap tak bergerak,
bergerak karena tergerakkan oleh hati yang meluluh

Mencairkan masalah dalam gelap mata,
seolah tak mengenal,
mengenal siapa yang ada di sisinya

Membiarkan diri lari,
lari dari luapan air mata

Terjebak saat banjir,
banjir menggenangi hati seorang duka,
duka di tinggalkan suka dan cita
Suka, pergi berkelana
Dan cita, mealyang entah kemana
Tapi, ia tetap diam dalam ketidak pahamannya


By : Sesaria

Dalam Hati

puisi ku yang ke 134


Puisi ini juga atas permintaan teman dekat ku juga ...

Aku harap dia bisa menemukan cinta sejatinya, hahaahaha ...

Ciayou!! Prenndzzz.... hehehe


Dalam Hati

Menatap keindahan,
indah manis senyum bibirmu
Ku pandangi dirimu dari kejauhan
Meraih semua mimpi tentang bayang paras cantikmu

Katanya kau baru saja datang,
datang bersama bintang malam
yang menyinari dirimu

Menyapa,
menyapa dirimu dalam anganku,
anganku yang penuh kejutan bersamamu

Ingin ku petik mawar merah,
di dalam hatiku,
hatiku yang menginginkanmu
Semua seolah telaj ku jalani
Tersadar dirimu hanyut,
hanyut bersama mimpi dalam hatiku..



By : Sesaria

Tetap Disini

puisi ku yang ke 133


Puisi ini atas permintaan seorang teman dekat yang curhat...

Aku harap dia selalu senang ...

Puisi ini aku buat Thu, 5th Febuary 2009


Tetap Disini

Hidup ini ku biarkan mengalir,
mengalir bersama asa yang tak pasti

Ku benamkan diri,
dari orang-orang yang terkasih
Mengikuti jalur yang tak dapat ku tepis
Semua di luar batas,
batas dari segala kemampuan
tawa, canda, marah, senang , sedih
terkumpul pada satu wadah
Terangkum bersama makna yang memikat hati
Tak ku biarkan,
satu per satu hilang dalam sekejap

Rindu akan kenangan,
kenangan yang tak dapat ku raih
Meraih segala,
segala yang seharusnya dapat ku raih

Mata memandang,
memandang dari segala arah,
berbagi arah hanya menunjuk,
menunjukkan satu yang terbaik
Bukan paksaan,
melainkan hal yang harus dilakukan

Aku hanya diam membisu,
bisu dalam ketidakmauan
Aku akan tetap disini,
disini bersama orang-orang yang terkasihi




By : Sesaria


Waktu yang Tersisa

puisi ku yang ke 132


Puisi ini terinspirasi dari diriku sendiri... dan mengalir begitu aja, hehehe...

Puisi ini aku buat Wed,4th February 2009


Waktu yang Tersisa

Ku gali hatiku
hatiku hingga dalam
Disana terlihat lubang yang sangat besar
besar dipenuhi darah yang mengalir deras

Luka itu begitu dalam,
dalam sehingga sulit ditelusuri
Tak ada cahaya yang menerangi dalam lubang itu
Itu pun harus bermandikan darah,
darah yang menetes dari lubang

Semakin dalam lubang diterlusuri,
semakin jelas sobekkan yang menyayat dinding

Banyak coretan kata,
kata yang tak terurai jelas dalam makna,
makna yang ku rasa begitu dalam

Terdengar suara rintihan hati
hati yang tersakiti
Seolah hanya bayangan semu,
semu yang tak dapat ku jemu
Jenuh,
jenuh karena tak dapat terobati begitu mudah

Lubang itu semakin besar dan dalam
tak mudah diri keluar
Terjebak dalam genangan darah,
darah yan gterus mengalir

Dan lubang itu,
lubang itu memuntahkan darah,
darah yang tak dapat di bendung lagi
Semua tinggal menunggu waktu yang tersisa
Waktu untuk melakukan hal-hal,
hal-hal yang seharusnya dapat dilakukan




By :
Sesaria




Tuesday, February 10, 2009

Menunggumu

puisi ku yang ke 131


Puisi ini, terinspirasi dari pengalaman pribadi ...

Menunggu seseorang di sebrang sana ... hahahaha

Aku buat puisi ini pada Wed, 4th Feb '09

Menunggumu

Katanya pelangi pagi ini,
akan menerangi jiwaku
Tapi, sampai saat ini,
tak ku lihat dirinya di sini
Dia berjanji akan menyambutku,
menyambutku pagi ini,
dengan sejuta warna di tubuhnya

Ku beranikan diri bertanya,
bertanya pada awan gulita
di seberang sana

Katanya pelangi sedang mandi,
bermandikan bintang malam bersama komet
melintasi jagat raya
Hatiku sedih,
sedih karena pelangi,
ia tak menepati janjinya

Lalu aku terus berjalan,
berjalan menelusuri jalan setapak
Disana aku bertemu bunga,
bunga sedang membersihkan diri,
diri dari terpaan angin kencang
bergulat bersama rerumputan,
rerumputan bernyanyi suka cita

Lalu ku sapa bunga
Bertanya dalam kebimbangan
Ku tanya padanya

Bunga hanya tersenyum simpul,
katanya bersabarlah
pelangi tak mungkin mengkhianatimu
Aku pun kembali tersenyum

Aku terus berjalan,
dan tiba-tiba
Ku lihat awan pergi
Awan telah selesai membuang limbah langit
Tak lama ku dengar teriakan pelangi
teriakkan keceriaan pelangi
bersamaan dengan dirinya yang cemerlang
dirinya yang membawa sejuta warna tubuhnya

Kini jiwaku bersama,
bersama keceriaan,
kehangatan diri,
diri dari sang pelangi,
pelangi yang telah menepati janjinya


By : Sesaria



Sunday, February 1, 2009

The Best

Puisi ini aku buat pada tanggal 2 februari 2009 ... Entahlah, puisi ini mengalir begitu aja .. hehehe

The Best

Selalu berusaha menjadi yang terbaik

terbaik dari segala yang paling terbaik

Menjelma diri rupawan

Tersenyum dalam bayang semu

Semu dari segala semu

Menghadirkan diri

melawan keresahan diri

diri yang penuh tak daya

daya dalam segala muslihat

Terbang bersama kegundahan hati

hati yang tersayat setiap kata terucap

terucap tak aturan

aturan dalam diri penuh kebimbangan

bersama asa dan tak berkesinambungan

Bila kaulihat matahari

tersenyum lebar hanya pada saatnya

menyinarkan diri seolah dia yang terbaik

terbaik dari segala yang terbaik

menjadi bahan bakar yang sempurna

Dan saat kau lihat bintang

menerangi malam yang tak sempurna

menjadikan malam yang terbaik

terbaik dari segala yang terbaik

mencoba menghadiahkan hati nan luka

Semua seolah menjadi sempurna

saat semua telah menjadi yang terbaik

terbaik dalam segala hal

mampu memecahkan sgeala persoalan

persoalan yang membabi buta

buta bersama yang sempurna



By : Sesaria


Sunday, January 11, 2009

DIA

Puisiku ke 123


Puisi ini mengalir begitu saja, ku buat puisi ini pada tanggal Wed, 7th January 2009..

" DIA "

Dia berlari dalam kegelapan
Mencucurkan tenaga sebanyaknya
Angin mengejar melampaui batas kemampuan

Dia bertahan dalam debur ombak
Berenang mencapai titik puncak
Membebaskan diri dari segala budak

Dia berjalan dalam kehampaan
Berselubung kepenatan jiwa
Membiarkan segalanya terlewati

Dia berdiri dalam kesedihan hati
Menggali kebahagiaan dalam diri
Mencoba untuk tetap disini

Dia memandang dalam segala arah
Menetapkan hati untuk tetap terarah
Mengemudikan diri yang berlawanan arah

Dia tersenyum dalam kebahagiaan
Terpancar menuju orang - orang di sekelilingnya
Dirinya kini terkulai pandangan





By : Sesaria

Wednesday, January 7, 2009

Awal yang Kelam

Puisiku ke 120


Puisi ini aku buat pada tanggal Wed, 6th febuary 2008
Puisi ini mengalir begitu aja...



" Awal yang Kelam "



Diam-diam menghanyutkan
segala yang ada di muka bumi
seolah semua tertawa menyakitkan
di setiap lembah pegunungan


Berlari menelusuri tempat untuk bersembunyi
terlepas dari segala yang meresahkan jiwa
membaca di balik semua cerita
menuju jalan yang ditakdirkan


Hati-hati setiap kata yang terucap
awal yang kelam berakhir dengan bahagia
dan semua berpacu
kepada orang memohon belas kasihan


Semua mata tertuju kepadanya
Keji dan terhina
Semua mata menatapnya
Benci dan dengki


Tak selamanya semua terjadi
Kini kemurkaan berbalik arah






By: Sesaria



Pengorbanan Cinta

Puisiku ke 119


Puisi ini di buat pada Wed, 6 th Febuary 2008.
Puisi permintaan temanku bernama Rendy... yang mengisahkan tentang seorang cowo yang sayang sama seorang cewe. Tetapi cewe itu masih keingatan sama mantannya. Cowo itu akan tetap sayang dan menunggu cewe itu.


" Pengorbanan Cinta "


Udara berhembus lembut
Mengiringi perjalananku di malam ini
Ku lantunkan musik penggerak hati
Menemani dalam pertahananku

Ku raih matahari di setiap malamku
Menanti dirimu sang pujangga hati
Sejauh kaki melangkah
'tuk menggapai mahkota jiwamu

Hapuslah semua kenangan diantara engkau dan dia
Sinar kasihku akan menemani kebahagiaanmu
Bukalah lembaran jiwamu yang baru
Tinta emasku akan menari dalam cintamu

Bertahan dalam pusaran angin yang kencang
Menerpa jiwamu yang kosong akan kasih abadi
Semua tertuju pada waktu yang kian bergulir
mengharapkan cinta yang bermekaran indah






By : Sesaria





Tak kan Ku Paksakan

Puisiku ke 105


iPuisi ini aku buat pada Tue, 27th November 2007. Terima kasih buat temanku bernama Rendy, karena Puisi ini terinspirasi dari curhatannya dia... Yang mengisahkan tentang seorang cowo yg sangat sayang banget sama seorang ceww, tetapi cewe itu belum menyadari hal itu dan cowo itu pula ga maksain cintanya karena co itu belum bisa kasih yang terbaik...


" Tak kan Ku Paksakan "


Malam yang bertaburan bintang
Begitu indah mempesona
Seperti cintaku padamu yang begitu dalam


Malam berganti siang
Tak terbatas oleh waktu untuk mencintaimu
Biar sang malaikat cinta yang menyatukannya
Seiring waktu mengalir


Coba pahamiku tiap detik di sisimu
Aku terbang melambung tinggi
Mencapai senyum manis bibirmu


Kau menari di sela mimpi-mimpiku
Bersama angan tentang indah bayangmu
Tak sedetik pun aku larut dariku


Ku biarkan waktuku menghilang
Bersama cinta yang ku milikki
Takkan ku paksakan
Semua yang terindah








By : Sesaria

Monday, January 5, 2009

Rapuh

Puisiku yang ke 122

Puisi ini dibuat pada Sun, 4th January 09

" Rapuh "

Menata kembali hari yang baru
Membuang puing2 sisa kehidupan tak berarti
Bersambut hati nan riang
Menyapa setiap kehidupan nan elok rupawan

Membawa diri dalam kebahagiaan sang malaikat pendamping
Hati kecil bernyanyi nan merdu
Seirama mengiringi waktu nan kelabu

Menatap laksana rembulan dalam dunia gulita
Bermandikan cahaya seribu bintang
Terucap kata
Diam seribu bahasa

Hening
Sunyi
Senyap
Tak bersuara
Rapuh seketika



By Sesaria




Sunday, January 4, 2009

Terbang Melayang

Puisiku yang ke 117

Puisi ini di buat pada Sat, 19 Jan 08


" Terbang Melayang "


Peluruku menembus tepat di jantungku
Sekerika aku terdiam terpaku
Memandang sekelilingku yang kelu

Darahku mengalir tak henti
Dadaku tersentak sepi
Hatiku semakin tak terobati

Mataku terpana
Jiwaku tanpa kasat mata
Bibirku terbata
tak terdengar suara

Ragaku melangkah terbang
Bebas aku tinggi melayang
Semua serasa indah permai Menari lemah gemulai
Diiringi musik aduhai






By : Sesaria


Indahnya Pelangi (dalam Kesetiaanku)

Puisiku yang ke 57

Puisi ini di buat pada Wed, 25th July 2007


" Indahnya Pelangi (dalam Kesetiaanku) "




Hujan yang tak kunjung reda
Berselimutkan dingin menyentuh hati
Membawaku dalam ketaakutanku
Hilangkan rasa gelisah

Indahnya pelangi dalam kabut jiwa
Membawa terang dalam cintaku
Ingin ku raih semua mimpi
Dalam kesepianku

Kesetiaanku yang begitu dalam
mencintaimu setukus jiwa
Kesetiaanku yang semakin dalam
Hanya untuk mu seorang

Indahnya pelangi dalam relung hatiku
Membawa terang dalam kehidupanku
Ingin ku raih semua cinta
Dalam kebahagiaanku






By : Sesaria

Awan

Puisiku yang ke 38

Puisi ini di buat pada Fri, 25th May 2007. Bersama temanku Dhani...

" Awan "


Dhani : Seperti awan yang selalu berganti keindahannya
Berselamatkan hangat metari di pagi ini
Mewarnai waktu yang tak pernah berhenti ini
Rasakanlah, resapilah
Artikan dan satukan ke dalam kehidupanmu
Untuk dapatkan kedamaian hidup ini


Sesaria : Namun roda terus berputar
Keindahan yang selalu nampak,
kini pudar,
pudar dengan gesekkan kilat yang menyambar
Angin kencang mampu menyingkirkan,
awan nan indah
Setetes demi setetes awan,
mengeluarkan air matanya

Dhani : Cobalah kau rasakan
Percikan awan yang setetes demi setetes,
mulai pudar
Dia berikan kesejukkan
Tumbuhkan kehidupan
Tuk hilangkan gundah di hati
yang terlalu banyak
Hilangkan rasa dalam jiwa ini
yang biasa bertabirkan asmar
a

Sesaria : Awan tak dapat melarikan diri
dari gumpalan hitam yang membelenggu dirinya
Matahari tak dapat membantunya
rantai itu terlalu kuat
Bunga dengan tumbuh dengan layu
Kehidupan kini terasa terasingkan









By : Sesaria




Enggan Ku Menoleh Ke Belakang

Puisiku yang ke 33

Puisi ini aku buat pada Sat, 17th October 2006

" Enggan Ku Menoleh Ke Belakang "

Terperangkap dalam kesepian penjara hati
Telihat bayangan semu menyelimuti ruangan
Tak seorangpun mampu
Membebaskan keceriaan dalam diri

Tak ada yang mendengar
Jerit kesakitan yang ku rasa
Hampa, sunyi, senyap

Aku mencoba melarikan diri
Berlabuh mengarungi hidup
Berjuang melewati kegelapan
yang selalu mengikutiku

Kini mentari bersinar terang
Menyambut lembaran baru yang ku jalani
Ku tak ingin kembali
Ke masa laluku yang suram
Ku ingin tinggalkan
Semua yang menggelapkan jiwa






By : Sesaria